Dengar Laraku
Hujan di sore ini menambah dingin nya hati ini. Membuat dedaunan basah..
Membuat sang rembulan takan menampakan keindahan nya...
Disini, Ku tulis banyak mimpi..
Disini, Ku tulis banyak harapan..
Dan hari ini aku baru bisa menyampaikan..
Dulu, Ku datang kesini dengan cerita..
Suka duka ku bawa lukaku sendiri..
Sampai disini ku temukan banyak hal baru.. Termasuk mengenalmu..
Tak pernah ku berpikir jauh..
Tak pernah terbersit ku ingin mencari
Pengisi hati.. Aku menjalani dengan keyakinan ini..
Dulu, Ku berharap disini bisa ku temukan bahagia.. Ku temukan hal baru yang bisa membuat sedikit sakitku reda..
Namun ternyata semua masih tetap sama..
Tak pernah ada cerita baru,.
Hanya saja kesepian yang mulai membuatku terbiasa dengan keadaan ini..
Entah..
Entah mengapa aku sampai disini..
Entah mengapa Tuhan menuntunku sampai di kota ini.. Penuh sandiwara, Penuh derita, juga penuh dengan air mata..
Tapi aku mensyukuri atas apa yang sedang ku jalani.. Dan aku menikmati walau terkadang begitu sesak dada ini..
Aku tak mungkin menyesali yang terjadi..
Karena begitu banyak pelajaran yang ku dapat disini.. semua membuatku belajar untuk bisa lebih dewasa..
Hanya saja aku tak mengerti..
Sikapku yang mulai keras..
Sikapku yang sudah mulai tegas..
Mungkin karena pelajaran di masa lalu..
Sakitku, Lukaku, Semua menjadi rahasia yang kunikmati sendiri.. dan mungkin takan ada satupun yang akan bisa mengerti..
Kesepian ini.. Kesendirian ini..
Lagi lagi membuatku semakin terbiasa..
Bukan sekedar cerita. Tapi ini realita..
Aku mulai tidak membutuhkan Cinta..
Aku mulai ingin menutup rapat-rapat hatiku bila itu membuat hatiku terluka..
Aku lelah mencari..
Aku bosan untuk tersakiti..
Aku telah lelah dengan takdirku ini..
Terlalu kenyang ku selalu makan hati..
Tuhan tau ceritaku..
Tuhan tau semua deritaku..
Kemarahanku..
Kecemburuanku..
Dan kekesalan hatiku..
Hanya bisa ku pendam disini..
Di hatiku yang mungkin telah penuh dan takan bisa menampung lagi..
Tapi aku bisa apa..
Semua ku telan sendiri..
Semua ku pendam sendiri..
Dan tak ada satupun yang mengerti..
Aku mengalah pada waktu..
Aku mengikhlaskan derita ini..
Ku terima sakitku, ku sembunyikan sendiri kedukaan bathinku..
Bila saja hari esok lebih indah..
Aku syukuri keajaiban kecil ini..
Ku nikmati sisa hari-hariku..
Ku simpan rapat ceritaku di masa lalu..
Tapi, bila esok masih tetap sama..
Ku syukuri apa yang menjadi takdir diri..
Tak susah lagi ku berteman dengan sepi..
Tak ku sesali bila selamanya ku harus sendiri..
Aku percaya Tuhan memberiku yang terbaik. Walau ku harus terus hidup sendiri. Tuhan tau deritaku..
Tuhan sedang membenahi kehidupanku..
Bila cinta itu menyakitkanku..
Semoga ini rasa sakit yang terakhir aku rasa.. Aku takan menyalah waktu..
Aku takan menyalahkan mereka yang telah singgah di hidupku.. semua memberiku kenangan, semua memberiku pelajaran...
Dan kesepian ini membuatku mengerti..
Sejauh mana mereka peduli..
Aku hanya membiarkan waktu memberi jawaban atas kesunyian ini..
Karena hatiku terbelenggu oleh masa lalu..
Dan ragaku tertekan oleh waktu..
Mengalah dan harus mengerti..
Itu yang selalu menekan raga ini..
Seolah aku tak mempunyai hati..
Seakan aku tak berhak untuk dicintai..
Semoga kau mendengar lara hati ini..
Meski hanya bisa ku isyaratkan dalam sebuah kata.. Kata yang mungkin tak banyak menggambarkan bahagia..
Membuat sang rembulan takan menampakan keindahan nya...
Disini, Ku tulis banyak mimpi..
Disini, Ku tulis banyak harapan..
Dan hari ini aku baru bisa menyampaikan..
Dulu, Ku datang kesini dengan cerita..
Suka duka ku bawa lukaku sendiri..
Sampai disini ku temukan banyak hal baru.. Termasuk mengenalmu..
Tak pernah ku berpikir jauh..
Tak pernah terbersit ku ingin mencari
Pengisi hati.. Aku menjalani dengan keyakinan ini..
Dulu, Ku berharap disini bisa ku temukan bahagia.. Ku temukan hal baru yang bisa membuat sedikit sakitku reda..
Namun ternyata semua masih tetap sama..
Tak pernah ada cerita baru,.
Hanya saja kesepian yang mulai membuatku terbiasa dengan keadaan ini..
Entah..
Entah mengapa aku sampai disini..
Entah mengapa Tuhan menuntunku sampai di kota ini.. Penuh sandiwara, Penuh derita, juga penuh dengan air mata..
Tapi aku mensyukuri atas apa yang sedang ku jalani.. Dan aku menikmati walau terkadang begitu sesak dada ini..
Aku tak mungkin menyesali yang terjadi..
Karena begitu banyak pelajaran yang ku dapat disini.. semua membuatku belajar untuk bisa lebih dewasa..
Hanya saja aku tak mengerti..
Sikapku yang mulai keras..
Sikapku yang sudah mulai tegas..
Mungkin karena pelajaran di masa lalu..
Sakitku, Lukaku, Semua menjadi rahasia yang kunikmati sendiri.. dan mungkin takan ada satupun yang akan bisa mengerti..
Kesepian ini.. Kesendirian ini..
Lagi lagi membuatku semakin terbiasa..
Bukan sekedar cerita. Tapi ini realita..
Aku mulai tidak membutuhkan Cinta..
Aku mulai ingin menutup rapat-rapat hatiku bila itu membuat hatiku terluka..
Aku lelah mencari..
Aku bosan untuk tersakiti..
Aku telah lelah dengan takdirku ini..
Terlalu kenyang ku selalu makan hati..
Tuhan tau ceritaku..
Tuhan tau semua deritaku..
Kemarahanku..
Kecemburuanku..
Dan kekesalan hatiku..
Hanya bisa ku pendam disini..
Di hatiku yang mungkin telah penuh dan takan bisa menampung lagi..
Tapi aku bisa apa..
Semua ku telan sendiri..
Semua ku pendam sendiri..
Dan tak ada satupun yang mengerti..
Aku mengalah pada waktu..
Aku mengikhlaskan derita ini..
Ku terima sakitku, ku sembunyikan sendiri kedukaan bathinku..
Bila saja hari esok lebih indah..
Aku syukuri keajaiban kecil ini..
Ku nikmati sisa hari-hariku..
Ku simpan rapat ceritaku di masa lalu..
Tapi, bila esok masih tetap sama..
Ku syukuri apa yang menjadi takdir diri..
Tak susah lagi ku berteman dengan sepi..
Tak ku sesali bila selamanya ku harus sendiri..
Aku percaya Tuhan memberiku yang terbaik. Walau ku harus terus hidup sendiri. Tuhan tau deritaku..
Tuhan sedang membenahi kehidupanku..
Bila cinta itu menyakitkanku..
Semoga ini rasa sakit yang terakhir aku rasa.. Aku takan menyalah waktu..
Aku takan menyalahkan mereka yang telah singgah di hidupku.. semua memberiku kenangan, semua memberiku pelajaran...
Dan kesepian ini membuatku mengerti..
Sejauh mana mereka peduli..
Aku hanya membiarkan waktu memberi jawaban atas kesunyian ini..
Karena hatiku terbelenggu oleh masa lalu..
Dan ragaku tertekan oleh waktu..
Mengalah dan harus mengerti..
Itu yang selalu menekan raga ini..
Seolah aku tak mempunyai hati..
Seakan aku tak berhak untuk dicintai..
Semoga kau mendengar lara hati ini..
Meski hanya bisa ku isyaratkan dalam sebuah kata.. Kata yang mungkin tak banyak menggambarkan bahagia..
Komentar
Posting Komentar